Selasa, 10 Mei 2016

Mengurus Mutasi SIM C dari Jakarta ke Depok


Saat-saat mendapatkan weekdays yang berasa holidays bagi saya, saya manfaatkan untuk mengurus beberapa tertib "kartu wajib". Salah satunya adalah mengurus perpanjangan SIM C yang (saat itu) akan mulai habis masa berlakunya di tanggal 2 April 2016.

Dikarenakan SIM C saya yang masih berlaku masih beralamatkan Pasar Minggu-Jakarta, sedangkan saat ini KTP saya beralamat di Depok, maka selain melakukan perpanjangan SIM saya juga harus memutasi SIM saya agar sesuai dengan KTP.

Berbekal browsing di berbagai sumber (kebanyakan dari pengalaman blogger), pada tanggal 31 Maret 2016 berangkatlah saya menuju SATPAS SIM POLDA METRO JAYA yang berada di bilangan Daan Mogot-Jakarta Barat untuk cabut berkas yang selanjutnya akan saya pergunakan sebagai semacam "surat pengantar" untuk mutasi SIM ke Polres Depok. Di SATPAS ini pula-lah dulu saya mengurus pembuatan SIM yang akan saya mutasi ke Depok.

Bagi yang masih belum terlalu paham, jangan sampai salah dan tertukar kantor saat akan mengurus SIM. Karena di satu deret jalan ada kantor SAMSAT dan beberapa kilometer berikutnya ada kantor SATPAS. Nah, untuk pengurusan SIM dilakukan di kantor SATPAS. 

Mungkin beberapa calo ada yang menyadari jika sebagian masyarakat masih belum begitu paham sehingga beberapa calo sering terlihat di sekitar pintu masuk SAMSAT untuk menawarkan jasa pembuatan SIM. Seperti yang kemarin saya alami saat saya berhenti di dekat pintu masuk SAMSAT ada orang berpakaian rapi berdiri di sebelah motor di pinggir jalan melambaikan tangan ke saya dan bilang menyerah -eh- dan menawari saya untuk bantu mengurus SIM. Saya acuhkan saja dan saya lanjut berjalan pelan-pelan dengan motor saya. Selang beberapa puluh meter ada gang kecil di pinggir jalan, ada seseorang dengan setelan mirip dengan orang pertama yang saya jumpa, dan sama... dia menawari bantuan untuk mengurus SIM kepada saya yang sedang memacu motor dengan perlahan. Kali ini saya bilang TIDAK dan saya kencangkan laju motor saya dengan mantap menuju SATPAS.

Pukul 08.25 sampai di parkiran SATPAS saya langsung menuju kantor utama. Di depan kantor ada 2 petugas berpakaian seragam polisi (kalau berpakaian seragam Bea Cukai pasti saya benar-benar salah tujuan). Di depan kantor inilah filterisasi dilakukan. Jadi hanya orang yang benar-benar berkepentingan saja yang boleh masuk ke dalam. Mungkin untuk menghindari calo.. Bagus deh. Salah satu bapak petugas menanyakan tujuan saya datang, saya jawab ingin cabut berkas. Saya dipersilahkan masuk dan kemudian menuju bagian arsip di lantai 2.

Skip..skip.. naik via tangga, sampailah saya di lantai 2 dan langsung ke loket bagian arsip. Saya dilayani seorang bapak petugas di balik lensa -eh- loket. Saya dipalak agar menyerahkan foto kopi SIM dan KTP masing-masing 2 lembar. Dan, beliau meminta saya untuk menyerahkan uang sebesar 50 ribu rupiah. Kemudian saya disuruh menunggu di ruang tunggu ber-AC di sebelah loket.
Sebentar... di kaca loket jelas-jelas tertempel stiker bertuliskan TIDAK DIPUNGUT BIAYA. Tapi... Ah, sudahlah. Tapi kan... lumayan itu 50 ribu buat pengangguran  yang ra gablek  duit macam saya. Tapi yasudahlah, 5 tahun sekali. Menghibur diri karena ga ada yang mau hibur-hibur juga di tempat itu.

Di dalam ruang tunggu sudah ada beberapa orang yang menunggu. Sekira 10 orang. Saya sempat berbincang pendek dengan seorang bapak yang juga hendak cabut berkas. Beliau ini cabut berkas untuk mengurus SIM baru di domisili beliau sekarang di daerah Jawa Timur. Ada juga seorang mas-mas tanggung yang cabut berkas untuk mengurus SIM baru di daerah Jawa Tengah.

Menunggu sambil menonton acara tv game lokal basah-basahan yang agak konyol, 50 menit kemudian, tepatnya pukul 09.20, nama saya dipanggil petugas arsip bersama dengan 2 nama lain. Dikarenakan saya yang paling muda, kata petugasnya, cukup hanya saya saja yang mewakili untuk membawa 3 berkas tersebut untuk kemudian diserahkan ke bagian Tata Usaha (TU). 
Kenapa ga petugasnya saja sih? Lagipula hanya menyerahkan di ruangan di seberang dan disuruh tunggu lagi di ruang tunggu arsip. Yasudahlah. 

Saat membawa ke bagian TU saya sempat membaca berkas saya. Ada yang salah. Tahun lahir saya, kenapa jadi 1965??? Padahal saya anak 80an. Tanggalnya juga tidak sesuai. Saya sengaja biarkan dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sekitar 25 menit saya menunggu akhirnya berkas diberikan ke saya. Technically sudah beres acara cabut berkasnya. Tapi... tanggal lahir saya masih seperti yang tadi saya lihat. Masih salah. Tak ada perbaikan. Huhh. Komplain lah saya ke bapak penjaga loket yang tadi terima foto kopi data saya. (dalam hati, "JADI BEGINI HASIL KERJA BERBIAYA 50 RIBU TADI?!!). 

Akhirnya data saya diperbaiki. Saya dapat surat pengantar cabut berkas yang harus minta cap pengesahan di bagian TU lagi. Dan tepat pukul 10.00 acara cabut berkas selesai.

Buru-buru saya ke parkiran dan dalam perjalanan kaki ke parkiran sempat bingung langsung lanjut urus ke POLRES DEPOK atau tidak. Takut waktu tidak cukup, belum membayangkan antrian pengurusannya. Agak gundah. Tapi tetap harus ada keputusan. So... beranjaklah saya menuju Depok membelah macetnya jalur Daan Mogot-Grogol----Pancoran-Pasar Minggu-Lenteng Agung.... 

11.45 sampai POLRES DEPOK. Parkir di pinggiran jalan raya di depan Bank BRI yang berada tepat di sebelah POLRES, langsung saya menuju ke bagian pengurusan SIM. Sebenarnya bisa juga parkir di dalam area POLRES. Lokasi parkir opsional saja, bebas.
Saya langsung menuju di sebuah loket yang kemudian saya tau lokoet tersebut adalah loket BRI. Saya tanya mutasi atau perpanjangan SIM C bagaimana caranya, syaratnya blablabla. Langsung dijelaskan dengan singkat sambil disuruh lihat tulisan yang ditempel di sebelah loket.
Kurang lebih syaratnya sbb:

1. Foto kopi KTP 2 lembar
2. Surat keterangan sehat
3. SIM asli
4. Bayar 105 ribu rupiah untuk administrasi termasuk untuk bayar premi asuransi.

Surat keterangan sehat bisa didapat dari klinik kesehatan di POLRES dengan biaya 22.500 rupiah. Setelah dicek tensi dan test mata langsung dapat suratnya. Kembali lagi ke loket BRI, kasih semua syarat, dan imbalannya petugas loket akan memberikan kita map berisi berkas-berkas persyaratan yang harus diserahkan ke loket pendaftaran di dalam kantor bagian pembuatan SIM.
Sek...sek... sebentar dulu... terus surat pengantar cabut berkas saya tadi bagaimana? Kata petugas loket mau dipakai boleh atau ga pun juga boleh. Nah loh... jebule malah ga dipakai. Buktinya ga diminta untuk dimasukkan ke berkas. Halahhhh.... percuma capek-capek ke Daan Mogot keluar duit, tenaga, ongkos bensin, keringet, emosi. Mungkin karena POLRES Depok masih berada di wilayah POLDA METRO JAYA. Tidak sempat bertanya perihal tersebut sih. Yasudahlah.

Skip. Serahkan berkas ke loket pendaftaran. Langsung tunggu giliran foto di ruang tunggu yang sudah terisi lumayan banyak penunggu. Sekira 20-30an orang. Hanya 7 menit menunggu langsung dipanggil ke ruang foto. Petugasnya mas polisi dan mbak polisi, masih muda-muda, ganteng dan cantik-cantik bak model. Tenan. Saya dihandle mas sopo mbuh jenenge. Verifikasi data, difoto, scan finger: 4 jari kanan kecuali jempol, 4 jari kiri keecuali jempol, jempol kanan+jempol kiri berbarengan, jempol kanan only, tandatangan, done, 5 menit saja selesai.

Sesi foto selesai, tunggu lagi di ruang tunggu. 5 menit kemudian SIM C alamat Depok sudah jadi. Cepet bingit. Jadi total di POLRES DEPOK ngurus mutasi atau perpanjangan SIM C cuma 15 menit udah termasuk mondar-mandir. 
Mondar-mandir yang ke SATPAS Daan Mogot ga usah dihitung. Sudah abaikan sajalah. 

Jadi intinya, bagi yang ingin perpanjang atau mutasi SIM di Depok mending siapkan dulu syarat seperti yang saya sebutkan di atas dan langsung datang urus sendiri ke POLRES Depok. Tak perlu pakai calo karena mengurus sendiri sangat-sangat mudah dan cepat. 

NB: ada tulisan di ruang tunggu pembuatan SIM di POLRES Depok bahwa standar pelayanan perpanjangan SIM adalah 30 menit dan  standar pelayanan pembuatan sim baru adalah 1 jam. Dan yang sudah saya buktikan adalah... hanya butuh separoh dari standar yang ditetapkan.
Bagus deh. Lanjutkan dan terapkan untuk pelayanan-pelayanan yang lain, ya.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar